Senin, 15 September 2008

Ditulis oleh Trikortea Espandiarie Cahyasit pada Jumat, 12 September 2008

TERIAKAN KEMENANGAN

Semburat fajar layaknya dewangga dan samir yang bersisian…

"Allahu Akbar... Allahu Akbar..."

Takbir berkumandang, menggema di antara kaki langit yang barat dan yang timur...

Bagai suara lokananta...

Panji kemenangan berkibar...

Angkasa bertasbih.

Sang bayu, sang tirta, sang surya, sang candra bertahmid,

Cakrabuana bertawaf,

Semesta bertahlil,

Bani Adam bersujud,

Marcapada bersimpuh,

Adikarya Sang Maha...

Ini hari kemenangan, hari yang fitri...

Harinya para syuhada menerima satyalencana,

Lencana kesetiaan atas ikrar yang kita penuhi pada Sang Rabb...

Ini hari di mana bibir menjadi kelu atas ribuan kata maaf yang terucap...

Kadang atma terluka atas lisan yang tak terjaga...

Adakalanya jasmani tersakiti atas tingkah laku yang tak terkendali...

Maaf...

Hanya kata itulah yang sejatinya melambangkan penyesalan atas khilaf dan alpa...

Kata maaf tak akan bermakna bila kita tak memaknainya dan tak berarti bila kita tak memberinya arti...

Maaf ini terpatri dalam nurani, terukir dalam jiwa, menyejukkan kalbu, mengiringi denyut vena dan arteri, menyiram kegersangan di rongga dada, melintasi tenggorokan, menggetarkan pita suara, dan terucap lewat lisan...

"Mohon Maaf Lahir dan Batin"

09:03 WITE

2 komentar:

simplegirl93 mengatakan...

Mantepz tea..
Akuh suka' bgtz!
Banyak kta" sanskertax ge..
Kasih be, kamus kecil dbwhx. Ho..

::faith:: mengatakan...

EuhM2!!! Tea jGo muIsI!!! Wkakakka...uiy...psang shoutboX dund!!!

 

blogger templates | Make Money Online